Bagi sebagian orang, kemasan disposable atau kemasan sekali pakai sering dianggap sebagai pilihan yang lebih bersih dan higienis karena produk langsung dikemas oleh pabrik tanpa risiko kontaminasi. Selain itu, kemasan semacam ini juga memberikan kemudahan dalam penggunaan sehari-hari. Meski demikian, kita harus mempertimbangkan dampak jangka panjangnya terhadap lingkungan.
Penggunaan berlebihan kemasan disposable tidak hanya meningkatkan beban limbah, tetapi juga mengakibatkan peningkatan konsumsi sumber daya alam dalam siklus produksinya. Itulah mengapa sebaiknya kemasan seperti ini mulai dikurangi penggunaannya di masa depan. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut.
Alasan Mengurangi Penggunaan Kemasan Plastik Sekali Pakai
Ada berbagai produk seperti air minum mineral yang mengklaim bahwa mereknya paling higienis dan sehat karena menggunakan galon sekali pakai. Sayangnya, meskipun klaim tersebut tidak sepenuhnya salah tapi penggunaan kemasan jenis sekali pakai sebaiknya mulai dikurangi, dengan alasan berikut.
1. Menambah Sampah
Di Indonesia, sampah menjadi masalah yang serius, terutama sampah plastik. Meskipun diklaim lebih higienis, sayangnya kebanyakan kemasan sekali pakai dibuat dari material sampah. Itu artinya, semakin sering menggunakan wadah sekali pakai juga berarti menambah sampah.
2. Mengancam Kelestarian Lingkungan
Sampah plastik sudah lama menjadi masalah pelik yang belum ada solusinya di negara ini. Bukannya berkurang, jumlah sampah plastik kian bertambah saja setiap hari. Sampah plastik yang menumpuk bisa mengancam kelestarian lingkungan kita.
Lihat saja, berapa banyak tumpukan sampah kemasan plastik yang ditemukan di sungai hingga lautan. Sampah-sampah tersebut tentunya mengganggu kehidupan biota laut seperti ikan, penyu dan sebagainya.
3. Menjadi Racun
Kemasan sekali pakai yang umumnya terbuat dari plastik mengandung senyawa kimia yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan kimia berbahaya yang ada pada kemasan plastik yaitu BPA, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon manusia.
Akibat paparan bahan kimia pada kemasan plastik sekali pakai, manusia bisa terkena berbagai macam penyakit, seperti cacat pada kelahiran, kanker, diabetes, gangguan kelenjar endokrin dan sebagainya.
4. Merusak Kualitas Air Bumi
Untuk menjaga kesehatan, manusia membutuhkan air yang berkualitas. Hanya saja, kualitas air tanah, utamanya di perkotaan semakin buruk saja. Salah satu faktor yang membuat kualitas air bumi menurun adalah tumpukan sampah plastik yang tertanam didalam tanah.
Sampah kemasan plastik tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Bahkan dalam waktu 2000 tahun saja, plastik hanya bisa menjadi potongan kecil. Sampah kemasan plastik yang lama tidak terurai tersebut menimbulkan polusi pada tanah,
Dampaknya air bumi yang ada dalam tanah menjadi tercemar. Jika dibiarkan terlalu lama, maka cemaran sampah tersebut akan menurunkan kualitas air tanah.
Nah, kini sekarang kita memahami alasan di balik urgensi pengurangan penggunaan kemasan plastik single-use atau satu kali pemakaian. Kemasan sekali pakai memang mempunyai beberapa kelebihan, seperti lebih higienis dan bersih, tapi tidak boleh digunakan secara berlebihan.
Untuk mendukung hal tersebut, DermaPACK siap membantu Anda. Sebagai mitra terpercaya dalam penyediaan kemasan terdepan, kami menawarkan beragam pilihan jenis dan ukuran yang dapat disesuaikan dengan spesifikasi produk Anda.
Temukan keunggulan dalam berkolaborasi dengan DermaPACK untuk memastikan produk Anda tampil maksimal di pasaran dengan kemasan ramah lingkungan!