Kosmetik kini tak lagi dianggap sebagai barang mewah yang hanya digunakan segelintir orang. Kehadirannya sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup masyarakat modern karena bermanfaat menyempurnakan penampilan dan meningkatkan rasa percaya diri. Hal tersebut juga sangat memengaruhi perkembangan industri kosmetik yang berlangsung pesat selama dua dekade terakhir.
Para produsen kosmetik sekarang memberikan perhatian lebih besar terhadap pemilihan kemasan kosmetik. Kalau dahulu kemasan menjadi pembungkus produk, kini fungsi tersebut sudah semakin berkembang. Konsep kemasan kosmetik yang baik harus mampu menjaga kualitas produk di dalamnya, memprioritaskan kemudahan pemakaian, serta menarik perhatian calon konsumen baru.
Ketentuan BPOM tentang Kemasan Kosmetik
Upaya pemerintah dalam mengatur regulasi kemasan kosmetik diwujudkan dalam Keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia Nomor HK.00.05.4.1745 mengenai penggolongan, produksi, wadah, pengiklanan, dan pengawasan produk kosmetik. Berdasarkan peraturan tersebut, setiap jenis kemasan kosmetik yang beredar di pasaran patut memenuhi kriteria berikut ini:
- Melindungi isi (produk kosmetik) terhadap pengaruh dari luar, misalnya sinar matahari, polusi, dan kelembapan udara.
- Menjamin mutu, keutuhan, dan keaslian isinya.
- Menggunakan bahan kemasan kosmetik yang aman bagi konsumen atau tidak menghasilkan residu berbahaya.
Beragam Jenis Kemasan Kosmetik serta Fungsinya
Berbisnis sebagai produsen kosmetik kini bukan sekadar monopoli perusahaan korporat saja. Kamu juga bisa membangun brand bisnismu sendiri bila memiliki wawasan dan minat di bidang kosmetik. Selain melakukan riset mendalam tentang kandungan produkmu, tentu saja kamu juga harus mengenali beragam jenis kemasan kosmetik supaya bisa menggunakannya secara tepat.
Beberapa bentuk kemasan yang saat ini lazim digunakan karena bermanfaat untuk mempertahankan kualitas kosmetik adalah sebagai berikut:
- Tube: jenis kemasan ini cocok untuk kosmetik yang berbentuk krim kental, seperti alas bedak (foundation), pelembap, BB Cream, dan sabun cuci wajah (facial foam). Bentuknya ramping, mungil, dan rapat sehingga membuat isi kosmetik terlindung secara sempurna. Bagian ujungnya pun didesain runcing agar takaran kosmetik yang keluar tidak berlebihan ketika kemasannya ditekan.
- Jars: kemasan jar diperuntukkan bagi produk kosmetik yang teksturnya sangat kental sehingga tidak dapat dituang, misalnya alas bedak padat (foundation) dan primer. Penggunaan jars sebaiknya dilengkapi aplikator untuk meminimalkan kontak langsung antara produk kosmetik dengan kulit jari. Keberadaan aplikator akan membuat kehigienisan kosmetik tetap terjaga.
- Sprayers: kemasan berupa botol semprot ini paling tepat untuk kosmetik bertekstur cair, seperti face mist, setting spray, dan face toner. Sprayers membuat kosmetik tidak langsung bersentuhan dengan kulit karena penggunanya tinggal memencet kepala spray ketika hendak menyemprotkan isinya. Kepala spray juga dilengkapi penutup untuk menjaga kehigienisannya.
- Airless Pump Bottles: berbeda dengan sprayers, airless pump bottles digunakan untuk kosmetik bertekstur agak kental, contohnya gel cleanser dan pelembap wajah. Wadah kemasan kosmetik ini bersifat kedap udara serta efektif meminimalkan oksidasi yang rentan merusak mutu kosmetik.
- Compacts: kemasan kosmetik compacts sangat tepat untuk produk kosmetik seperti bedak, blush on, dan eyeshadow. Pemakaian kemasan jenis ini mempermudah penggunaan spons atau kuas pada kosmetik. Ciri khas lainnya yang terdapat pada kemasan compacts adalah cermin sebagai elemen tambahan kemasan yang mendukung aktivitas merias wajah.
- Droppers: bahan kemasan kosmetik ini terbuat dari kaca tebal yang diformulasikan khusus untuk produk jenis konsentrat tinggi, seperti serum wajah dan face oil. Fungsinya tak sekadar sebagai wadah, melainkan juga mengurangi risiko oksidasi kosmetik di dalamnya. Bagian penutup kemasan droppers terdiri dari pipet untuk mempermudah penggunaan kosmetik sehingga tidak langsung terkena tangan.
- Tins: kemasan berbahan kaleng ini paling cocok sebagai wadah kosmetik bertekstur agak padat, seperti lip balm atau krim kulit. Bagian penutupnya sangat rapat sehingga ampuh menjaga kebersihan kosmetik di dalamnya. Tins berukuran kecil, berbobot ringan, dan berbentuk pipih juga praktis dibawa bepergian, khususnya bagi orang yang gemar traveling.
- Sachet: kemasan sachet merupakan wadah sekali pakai yang simpel dan tidak menambah beban barang bawaan secara berlebihan. wadah kosmetik yang identik dengan kepraktisan ini sering dimanfaatkan untuk mengemas lembaran masker wajah (sheet mask). Masker tersebut biasanya direndam serum wajah supaya teksturnya lembap ketika digunakan.
- Pouches: ukuran pouches tergolong besar dan berbentuk kantong karena digunakan sebagai wadah produk kosmetik kuantitas besar. Biasanya produk yang dikemas dalam pouches harus dituang ke wadah lebih kecil agar penggunaannya lebih mudah. Kini, kemasan pouches juga dilengkapi ziplock yang membuat proses buka tutup wadah jadi lebih mudah bila isinya belum habis.
Aneka Bahan Kemasan Kosmetik Memiliki Fungsi yang Berbeda
Perbedaan kemasan kosmetik bukan hanya dari segi bentuk, melainkan juga bahan. Pertimbangan memilih bahan kemasan kosmetik sebaiknya tidak hanya dilakukan berdasarkan Harga Pokok Produksi (HPP), tetapi patut memperhatikan komposisi produk di dalamnya. Beragam kemasan kosmetik berdasarkan jenis bahannya bisa diklasifikasikan sebagai berikut:
- Kaca: bahan kemasan ini tergolong paling mahal sehingga sangat berpengaruh terhadap harga jual kosmetik secara keseluruhan. Meskipun mahal, kemasan kaca sangat populer karena sifatnya kokoh, tampilannya elegan, dan ampuh meniadakan risiko oksidasi pada produk kosmetik.
- Akrilik: jika dilihat sepintas, tampilan kemasan akrilik sangat mirip dengan kaca tetapi bobotnya jauh lebih ringan. Keunggulan tersebut membuat kosmetik dalam kemasan akrilik lebih mudah dibawa bepergian. Harganya juga jauh lebih murah daripada kaca sehingga bisa menjadi alternatif kemasan yang tepat.
- Logam: penggunaan kemasan logam sangat efektif untuk menyegel produk berbentuk cair atau gel supaya tidak rentan tercecer. Beberapa jenis logam yang sering digunakan sebagai bahan kemasan kosmetik, antara lain aluminium foil, plat timah, dan besi galvanis. Namun, saat ini jarang sekali produk kosmetik yang menggunakan kemasan logam sebab harganya tergolong sangat mahal.
- Plastik: hingga saat ini, plastik masih menjadi jenis kemasan kosmetik paling populer karena pengolahannya praktis dan harganya sangat terjangkau. Jenis plastik yang digunakan untuk mengemas kosmetik juga beraneka ragam, antara lain Polyethylene Terephthalate (PET), High-Density Polyethylene (HDPE), Polypropylene (PP).
- Kertas: dahulu, pemakaian kertas sebagai kemasan kosmetik belum terlalu populer. Namun, saat ini isu kerusakan lingkungan membuat semakin banyak produsen memilih beralih ke kemasan kertas, khususnya yang berasal dari hasil daur ulang. Biasanya kertas dimanfaatkan untuk membungkus kosmetik berbentuk bubuk atau padat saja karena sifat bahannya tentu tidak dapat digunakan untuk produk cair.
Kini, kamu tentu semakin paham kalau memilih kemasan kosmetik tentu bukan cuma tentang bentuk yang sedap dipandang dan harganya yang murah. Bahan, bentuk, dan jenis kemasan kosmetik harus mampu merepresentasikan citra bisnis dan melindungi kualitas produk setiap saat. Yuk, berburu kemasan terbaik untuk memperkuat citra positif bisnis kosmetikmu!